Taruhan Agen Bola

Taruhan Agen Bola Jika bicara sepakbola Rusia saat ini, kita pasti langsung mengarahkan pikiran kita pada milioner Negeri Beruang Merah itu, Roman Abramovich, sang pemilik Chelsea. Abramovich mendadak beken di kancah sepakbola internasional setelah mengambil klub London itu pada 2003 silam. Dengan durasi waktu negosiasi hanya 10 menit, pria kelahiran Saratov, Rusia itu langsung menggelontorkan 160 juta euro atau setara Rp 2 triliun demi bisa menjadi pemiliki klub berjuluk The Blues tersebut.

Taruhan Agen Bola Ketua Eksekutif Chelsea saat itu, Trevor Birch menyebut awalnya ia tidak mempercayai keseriusan Abramovich untuk bisa mengelola Chelsea. “Bahkan saya tidak mendapat informasi apapun tentang dirinya di Google,” kata Birch saat itu. Abramovich menjadi representasi orang Eropa Timur utamanya Rusia saat muncul di Negeri Barat, penuh misteri dan tertutup. Meski dianggap penuh misteri, Brich kemudian mengakui bahwa kedatangan Abramovich di Chelsea membawa angin perubahan di sepakbola Inggris. “Ini perubahan terbesar dalam sepak bola Inggris yang pernah saya lihat,” kata Birch.

Ucapan Birch benar adanya, kekuataan uang yang dimiliki Roman Abramovich sukses membangun kerajaan baru Rusia di negeri yang dianggap sebagai kiblat sepakbola industri saat ini. Chelsea berhasil ‘disulapnya’ menjadi klub pendobrak monopoli Man United, Arsenal, dan Liverpool di Liga Primer Inggris. Kasarnya, Chelsea naik kasta pasca kedatangan Abramovich. 

 Andai ke depan Abramovich meninggalkan Chelsea, suporter The Blues akan tetap mengenangnya sebagai sosok besar yang membuat klub itu disegani lawan. Meski harum di Inggris, nama Abramovic justru tidak seharum dengan sosok lain di kampung halamannya. Ialah Sergey Galitskiy yang dianggap orang Rusia sebagai tokoh dibalik kemajuan sepakbola Bola Judi Online Terpercaya modern saat ini. Siapa Sergey Galitskiy?

Secara perawakan, Anda pasti tidak akan pernah mengira Galitskiy yang bertubuh kurus dengan mata Bola Agen Taruhan Terbaik rada celong seperti orang Rusia pada umumnya ternyata memiliki kekaisaran perusahaan ritel yang memiliki 6000 truk, mempekerjakan 20 ribu supir, dan membuka 12 ribu toko ritel di seluruh penjuru dunia. Ia kemudian dianggap sebagai salah satu pengusaha terkemuka di Rusia semenjak mampu mempekerjakan 260 ribu pekerja. 
Di balik melesat bisnis yang ia kelola, Galitskiy seperti memiliki kewajiban untuk membangun negerinya tersebut. Bukan sekedar masuk ke dalam bisnis sepakbola, Galitskiy memiliki visi misi yang lebih dari sekedar mengeruk uang dari lapangan hijau. Galitskiy misalnya tak lelah membangun klub kecil, FC Krasnodar. Krasnodar ialah klub baru, Galitskiy membangunnya pada 2008 lalu, dari nol klub ini ia bangun hingga mampu menebus babak kualifikasi Liga Europa pada 2015/16. Prestasi yang terbilang sangat bagus untuk klub dengan materi pemain seadanya.
Yang menarik seperti diberitakan Galitskiy tidak mengambil jalan pintas seperti milioner lainnya di sepakbola, ia menjauh dari hingar bingar pemberitaan olahraga dan lebih memiliki fokus ‘bayinya’ tersebut. Ia tidak mau menarik massa dan kemudian mengoyak-ngoyak ‘bayinya’ yang belum sanggup untuk berlari tersebut. Sosoknya sangat penyabar dan terlihat seperti tidak ambisius, meski memiliki plaform yang jelas untuk membangun sepakbola Rusia. 
Bola Agen Taruhan Terbaik Galitskiy sendiri merupakan orang Rusia yang menghabiskan masa mudanya saat era Uni Soviet masih jaya. Tak heran, sama dengan pemuda di usianya saat itu, Situs Bola Online Terpercaya bermain sepakbola. Sayang karier profesionalnya tak pernah ia tekuni, skill yang kurang jadi alasan utamanya. Galitskiy menyerah?
Tidak, ia masih mencoba untuk membuat harum nama Uni Soviet lewat arena olahraga, gagal di sepakbola, ia coba menjadi atlet catur, olahraga yang sangat populer . Kariernya di catur pun tak mulus, hingga akhirnya Situs Bola Online Terpercaya
fokus di dunia pendidikan dan berhasil menjadi kandidat Master of Sport, pengakuan tertinggi dari bidang olahraga.
Ketekunannya untuk mempelajari seluk beluk olahraga di luar arena pertandingan membuatnya semakin yakin untuk konsentrasi membangun kebesaran nama Bola Judi Online Terpercaya Uni Soviet. “Konsentrasi selalu menjadi hal penting bagi saya untuk terus di bidang ini,” kata Galitskiy. Sekilas ucapan ini sangat mirip dengan apa dikatakan oleh pelatih legendaris Manchester United, Sir Alex Ferguson. Ya, Galitskiy memang mengakui bahwa dirinya ialah pengangum Sir Alex. 
Salah satu hal sangat dipelajari oleh Galitskiy dari pria Skotlandia tersebut ialah bagaimana membangun tim besar dari sebuah akedmi sepakbola dikelola secara profesional. Class of 92 ialah hasil nyata bagaiman Sir Alex sangat konsen membangun sepakbola dari sebuah akademi sepakbola. Hal itu juga kemudian dilakukan oleh Galitskiy di Krasnodar. 
Ia mengaku di klubnya tersebut, ia ingin membangun sistem akademi sepakbola terbaik  , lengkap dengan fasilitas penunjang sangat modern. Galitskiy mengaku lebih rela untuk keluarkan uang banyak di sektor tersebut dibanding mengikuti gaya Abramovic di Chelsea atau Suleyman Kerimov di Anzhi Makhachkala.
Bandar Bola Terpopuler Krasnodar memang betul-betul dikelola secara profesional. memadupadankan gaya Eropa Barat dengan ciri khas Eropa Timur. Ia menunjuk Aram Fundukyan untuk memimpin akademi klub, pria mampu menggunakan banyak bahasa selain Rusia dan Inggris ini memiliki program sangat jelas untuk mencetak Bandar Bola Terpopulertangguh asli Rusia. 
Janjinya untuk juga menyediakan fasilitas modern juga direalisasikan oleh , di akademi Krasnodar, rumput digunakan
sudah standar rumput klub besar Eropa Barat, di akademi klub juga terdapat fasilitas pendidikan berupa sekolah dan universitas. Bahkan untuk kolom renang, akademi Krasnodar menggunakan ukuran
kolom renang di Olimpiade, dan semua fasilitas ini disediakan gratis untuk pemain di akademi klub.
“Kami memang seperti mengambil resiko dengan mengisi skuat inti dengan para pemain dari akademi
namun resiko itu akan terbayar lunas saat Rusia kembali jaya di lapangan hijau,” kata . Saat disinggung wartawan bahwa apa ia lakukan bak seorang patriot, menjawabnya,
“Saya hanyalah orang tinggal dan hidup di negara ini. Saya bukan seorang patriot,” kata .